Senin, 06 Februari 2012

Swordfish


Todak (Xiphias gladius) atau Swordfish adalah sejenis ikan laut yang rahang atas dan moncongnya memanjang berbentuk seperti pedang pipih dan kuat, berukuran hampir sepertiga panjang badan ikan tersebut. Tubuh ikan todak panjang membulat dapat mencapai 2 – 4,6 m dan dapat berbobot hingga 650 kg. Kulitnya licin tidak bersisik, bagian atas tubuhnya berwarna keunguan atau kebiruan dan bagian bawah tubuhnya keperakan. Banyak terdapat di perairan tropis dan perairan iklim sedang. Ikan todak satu-satunya anggota famili Xiphiidae.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Xiphiidae
Genus: Xiphias
Spesies: X. gladius
Nama binomial
Xiphias gladius
Linnaeus, 1758
Ciri-ciri dan Kebiasaan
Nama ilmiahnya berasal dari paruhnya yang panjang dan tajam menyerupai pedang (Latin gladius) atau tombak. Pedang tersebut bersama dengan bentuk tubuh yang melancip memungkinkan ikan todak menyibak air dengan mudah dan lincah. Berlawanan dengan kepercayaan, pedangnya itu tidak dipakai menombak, melainkan untuk memukul untuk melukai mangsanya, untuk membuat mangsa tersebut mudah ditangkap. Untuk menangkap mangsanya, ikan todak sangat bergantung pada kecepatannya yang dapat mencapai 80 kilometer per jam serta kelincahan dalam air. Satu penggunaan untuk pertahanan yang mungkin dari pedangnya adalah melindungi dirinya dari pemangsa alaminya yang sedikit. Hiu mako sirip-pendek adalah salah satu binatang laut jarang yang cukup besar dan cepat untuk mengejar dan membunuh seekor ikan todak, namun hiu itu tidak selalu menang. Kadang-kadang, saat berjuang melawan seekor hiu, seekor ikan todak dapat membunuh hiu tersebut dengan menusuknya di insang atau perut.
Todak betina lebih besar dari yang jantan, dengan jantan yang lebih berat dari 135 kg jarang ditemukan. Ikan todak betina dewasa pada umur 4-5 tahun di Pasifik barat-laut sementara jantan dewasa sekitar umur 3 sampai 4 tahun. Di Pasifik Utara, pemijahan berkelompok terjadi di air yang lebih hangat daripada 24 °C dari bulan Maret hingga Juli dan sepanjang tahun di Pasifik katulistiwa. Ikan todak dewasa mencari makan yang berupa ikan pelagis seperti tuna kecil, lemadang, barakuda, dan ikan terbang, makarel, dan juga spesies bentik seperti hake dan rockfish. Jika ada, cumi-cumi juga mangsa yang penting. Ikan todak dewasa dianggap memiliki sedikit pemangsa, sedangkan ikan todak muda sangat rentan dimangsa oleh ikan pelagis besar.
Meskipun ikan todak termasuk hewan berdarah dingin, mereka mempunyai organ khusus dekat mata untuk menghangatkan mata dan juga otak mereka. Suhu 10 sampai 15 °C di atas suhu air sekitarnya telah diukur. Pemanasan mata meningkatkan penglihatannya, dan meningkatkan kemampuannya dalam menagkap mangsa. Dari lebih dari 25.000 spesies ikan bertulang sejati, hanya 22 yang diketahui mampu menghangatkan bagian tubuh tertentu di atas suhu air sekitarnya. Di antara ikan-ikan tersebut adalah ikan todak, marlin dan tuna.
Ikan todak bukan ikan yang hidup berkelompok. Mereka berenang sendirian dan dalam pengelompokan yang berjauhan, terpisah sekitar 10 meter dari ikan todak tetangganya. Mereka sering ditemukan berjemur di permukaan, mengudarakan sirip punggung pertamanya. Penumpang kapal melaporkan hal ini sebagai pemandangan indah, seperti lompatan kuatnya yang membuat spesies ini dikenal. Lompatan ini oleh beberapa peneliti dianggap untuk melepaskan hama, seperti remora atau lamprey. Lompatan itu juga bisa menjadi cara ikan todak makan di permukaan dengan mengejutkan ikan kecil saat todak itu melompat dari air, membuat ikan kecil tersebut lebih mudah ditangkap untuk dimakan.Ikan todak makan setiap hari, seringkali pada malam hari saat mereka naik ke permukan dan air dekat permukaan untuk mencari ikan yang lebih kecil. Mereka telah diaamati bergerak melewati sekawanan ikan, menebaskan pedangnya untuk membunuh atau mengejutkan mangsanya. Di Atlantik Utara bagian barat, cumi-cumi merupakan makanannya yang populer. Ikan seperti menhaden, makerel, bluefish, silver hake, butterfish, dan hering juga merupakan makanan ikan todak.
Mancing swordfish merupakan suatu keasyikan yang luar biasa menyenangkan mengingat besar tubuhnya serta gerak tubuhnya yang sangat dinamis dipermukaan air. Pemancingan ikan swordfish membutuhkan keahlian yang tinggi terutama pada saat “fight”. Dengan daya tarik yang luar biasa kemungkinan untuk mendapatkan ikan ini sangat bergantung dengan kekuatan senar yang digunakan, juga ketrampilan tarik ulur untuk melemahkan daya tubuh ikan.
Ikan swordfish paling banyak dipancing dengan menggunakan cara trolling dengan menggunakan perahu yang berjalan dengan lambat. Umpan trolling yang meluncur di permukaan air dan di perairan tengah akan menarik perhatian ikan swordfish. Banyak para pemancing menggunakan umpan berupa sendok yang terbuat dari logam sebagai umpannya, warnanya yang mengkilat akan menarik ikan swordfish untuk menyantapnya. Jenis umpan cumi-cumi imitasi juga digunakan sebagai umpan trolling, bisa juga menggunakan umpan hidup seperti ikan teri atau anchovy yang segar dan masih berwarna keperakan.
Pemancingan ikan swordfish di beberapa negara sudah diatur dalam undang-undang yang mengikat. Bahkan ada yang memberikan aturan catch and release sebagai aturan memancing yang wajib diikuti oleh para pemancing yang bersertifikat. Memang memancing ikan swordfish masih menjadi favorit bagi kalangan pemancing trolling karena tingkat kesulitannya yang tinggi dengan fighting yang bisa berlangsung sampai berjam-jam.
Ikan swordfish dibeberapa negara termasuk ikan yang dilindungi karena populasinya yang cukup mengkhawatirkan. Penangkapan ikan komersil seperti penggunaan pukat dan droplining adalah salah satu contoh teknik penangkapan ikan yang ilegal karena merusak populasi ikan swordfish secara massal.
(Berbagai Sumber)